Anti Monarki di Bahrain Minta Dukungan AS ~ Berita Dunia
Home » » Anti Monarki di Bahrain Minta Dukungan AS

Anti Monarki di Bahrain Minta Dukungan AS

VIVAnews - Ratusan massa penentang rezim monarki di Bahrain berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Ibukota Manama, Senin 7 Maret 2011. Mereka memprotes pemerintah AS kurang memberi dukungan atas upaya revolusi di Bahrain.

Menurut kantor berita Associated Press, para demonstran meminta agar AS berhenti mendukung raja Bahrain. Mereka membawa poster-poster berbahasa Inggris yang bertuliskan, “Berhenti mendukung diktator”.

Selain itu, mereka juga memberikan surat kepada kedubes AS yang menyatakan kecaman mereka terhadap sikap AS yang diam menanggapi pelanggaran HAM di Bahrain.

Tidak seperti pergolakan di Tunisia dan Mesir, yang AS berperan aktif dalam menanggapinya. Para demonstran mengatakan, pemerintahan Barack Obama di Washington kurang memperlihatkan dukungannya terhadap upaya revolusi di Bahrain.

Staf kedubes AS menerima perwakilan demonstran dan menampung aspirasi mereka. Berdasarkan pernyataannya, kedubes AS menegaskan kembali komitmen Presiden AS Barack Obama untuk bekerjasama dengan pemerintah dan rakyat Bahrain.

“Kami menyerukan semua pihak untuk secepatnya melakukan dialog,” tulis pernyataan tersebut. Kedubes AS juga mengatakan bahwa dialog akan berhasil jika diikuti oleh aksi dan reformasi yang konkrit.

Sedikitnya tujuh orang pemrotes tewas akibat bentrok dengan pasukan keamanan sejak demonstrasi pro-demokrasi dimulai pada 14 Februari lalu. Bahrain sebenarnya didominasi oleh pengikut Muslim Syiah, yaitu sebanyak hampir 75 persen. Namun, para anggota kerajaan adalah Muslim Sunni yang mendominasi kekuasaan.

Para pemrotes mengeluhkan ketidakadilan penguasa dan kesenjangan sosial antara kaum Sunni dan Syiah. Mereka menuntut dibentuknya pemerintahan monarki konstitusional dan memilih langsung pemerintahan di Bahrain. Selain itu, mereka juga menuntut seluruh anggota kerajaan turun semuanya dan membebaskan semua tahanan politik.

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts