VIVAnews - Tokoh misterius penyebar video seks yang diduga diperankan oleh Anwar Ibrahim, Datuk T, mengatakan tidak akan menyerahkan bukti rekaman kepada Anwar, istrinya, maupun pihak manapun. Dia juga menyerukan dibentuknya komisi independen untuk membuktikan kebenaran video tersebut.
Seperti dilansir dari laman The Malaysian Insider, Selasa, 22 Maret 2011, melalui pernyataan tertulisnya melalui email, Datuk T mengatakan akan menyerahkan semua barang bukti, video dan sebuah jam merek Omega kepada komisi penyelidik independen dan organisasi non pemerintahan.
Sebelumnya, Datuk T mengatakan akan memberikan salinan video tersebut kepada Anwar dan istrinya. Namun diurungkan setelah Anwar menyatakan bantahan kerasnya terhadap isi rekaman tersebut.
"Sekarang Datuk Seri Anwar Ibrahim telah melayangkan gugatan ke polisi, membantah dia adalah orang di video yang diperlihatkan kepada para wartawan Senin kemarin. Saya kira dia dan istrinya tidak berminat untuk menerima salinan rekaman Senin depan," ujarnya.
"Oleh karena itulah, saya menyerukan kepada rekan media dan NGO untuk membentuk komisi penyelidik independen untuk menyelidiki keaslian rekaman tersebut," lanjutnya lagi.
Komisi tersebut, tulis Datuk T, juga diharapkan menyertakan para ahli dari luar negeri untuk membenarkan keaslian rekaman.
"Saya juga akan memberikan rekaman kepada komisi tersebut. Juga jam tangan merek Omega yang ditemukan di kamar di mana Anwar terlihat di video berhubungan seks dengan pelacur asing," kata dia.
"Komisi ini dapat memberikan jam tangan ke ahli forensik untuk menemukan DNA yang menempel di jam tangan tersebut," lanjutnya.
Kasus Video Anwar mengemuka pada Senin, 21 Maret 2011, saat Datuk T yang tidak diketahui identitas sebenarnya mengundang wartawan ke sebuah kamar hotel. Dia lalu mengajak mereka secara sendiri-sendiri, ke dalam kamar. Di situ, para jurnalis kemudian diperlihatkan beberapa cuplikan video seks itu.
Anwar membantah hal ini dan mengatakan sebagai fitnah yang dialamatkan oleh pemerintah kepada dirinya. Dia juga telah melaporkan hal ini kepada polisi untuk segera diusut. (umi)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar