Pemerintah Terus Pantau 31 Ribu WNI di Jepang ~ Berita Dunia
Home » » Pemerintah Terus Pantau 31 Ribu WNI di Jepang

Pemerintah Terus Pantau 31 Ribu WNI di Jepang

 

VIVAnews - Sampai saat ini belum ada warga negara Indonesia yang dilaporkan menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang. Namun pemerintah senantiasa terus memantau 20.000 WNI di berbagai kota di negara tersebut.

"Sampai sekarang belum ada korban dari WNI," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Tatang Boedi Utama Razak, kepada VIVAnews, Jumat, 11 Maret 2011. 

Kedutaan Besar RI di Tokyo maupun Konsulat Jenderal RI di Osaka, kata Tatang,  telah membangun posko informasi bagi para WNI. "Kami sedang memetakan dimana persisnya kantong-kantong WNI terpusat," ujarnya lagi.

Korban jiwa sementara akibat tsunami yang menyapu pesisir timur Jepang itu sekitar 19 orang. Namun, jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat kondisi sejumlah kota di Jepang yang porak-poranda. 

KBRI, ujar Tatang, telah membangun jaringan dengan berbagai elemen masyarakat di Jepang untuk mendata dan mencari para WNI. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi para WNI di daerah-daerah yang terkena dampak bencana, terutama di prefektur Miyagi.

"Kami terus memantau kondisi yang berkembang dari waktu ke waktu," ujar Tatang.

Menurut catatan Kemlu, WNI lingkup KBRI Tokyo dan beberapa daerah di sekitarnya berjumlah 24.750 orang. Sedangkan di KJRI Osaka, terdapat 6.767 orang. Mereka terdiri dari para pekerja formal, pekerja profesional, anak buah kapal, dan mahasiswa.

Pemerintah Indonesia menghimbau kepada seluruh Warga Negara Indonesia yang berada di Jepang untuk senantiasa berkoordinasi dengan Perwakilan RI di Jepang melalui nomor-nomor dibawah ini :

 

KBRI Tokyo : +819031324994

KJRI Osaka : +81662529827 

 

Selain itu, masyarakat dapat pula menghubungi Kementerian Luar Negeri melalui nomor-nomor dibawah ini :

 

Situation room Kementerian Luar Negeri: +6221 351 0409

Direktorat PWNI dan BHI : +62 899 8449342

Direktorat Asia Timur dan Pasifik : +62 821 2446 9694 


 

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts