VIVAnews - Bentrokan antara penganut Kristen Koptik dan Muslim Mesir pecah sejak Selasa hingga Rabu, 8-9 Maret 2011. Dilaporkan, 13 orang tewas, 140 orang lainnya terluka.
Seperti dilansir dari laman Los Angeles Times, Rabu, 9 Maret 2011, bentrokan diawali dengan demonstrasi penganut Koptik dari daerah kumuh di Manshiyat Naser, atau dikenal dengan nama kota sampah, di tengah jalan tol menuju Kairo. Mereka memprotes pembakaran gereja pekan lalu di sebuah desa di provinsi Helwan.
Menurut laporan LA Times, demonstrasi mereka lalu bentrok dengan massa Muslim. Ditengarai, bentrok disebabkan karena isu yang berkembang, yang tidak terbukti kebenarannya. Isu yang beredar adalah warga Muslim akan melakukan salat Jumat di lokasi gereja yang dibakar, dan orang Kristen Koptik menculik wanita berjilbab di kota tersebut. Isu-siu itu disebarkan orang tidak bertanggungjawab guna memprovokasi kedua pihak.
Lokasi Manshiyat Naser adalah kota kumuh yang sebagian besar warganya hidup dengan cara mendaur ulang sampah. Sampah-sampah ini juga digunakan untuk membangun kediaman mereka. Itulah sebabnya tempat ini disebut sebagai kota sampah, dan 60.000 warganya dinamakan zabaleen atau manusia sampah.
Korban tewas dilaporkan mencapai 13 orang dari kedua kubu. Mereka kebanyakan tewas tertembak. Menurut laporan dari Menteri Kesehatan Mesir, Ashraf Hatem, sembilan orang dari korban adalah warga Koptik.
Wilayah tersebut dilaporkan kini ditutup oleh pihak militer, mencegah pertempuran berdarah terjadi kembali.
Umat Koptik di tempat tersebut mengatakan bahwa militer memihak Muslim dan menembaki para Koptik. Namun, hal ini dibantah oleh pihak militer.
Seorang tentara yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa justru militer terjebak diantara dua kubu. Dia menolak jika militer dituduh menembaki para umat Koptik
"Kami harus menunggu bala bantuan datang sebelum masuk. Tanpa kami, kematian akan lebih banyak lagi," ujarnya.
Umat Kristen Koptik berjumlah 12 persen dari populasi Mesir. Mereka kerap mengeluhkan diskriminasi dari pemerintah maupun warga Mesir yang mayoritas Muslim. Serangan terhadap gereja Koptik terakhir terjadi pada awal tahun 2011 di Alexandria, 25 orang dilaporkan tewas.
Tokoh agama kedua belah pihak sangat akur karena merasa sebagai sesama saudara se Mesir. Mereka berkali-kali menyerukan agar umatnya tidak terpancing ulah provokator.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar