Wartawan BBC Ditahan dan Disiksa di Libya ~ Berita Dunia
Home » » Wartawan BBC Ditahan dan Disiksa di Libya

Wartawan BBC Ditahan dan Disiksa di Libya

 

VIVAnews - Tiga orang wartawan British Broadcasting Corporation (BBC) diculik dan ditahan oleh tentara pendukung pemimpin Libya Muammar Khadafi. Selama penahanan, mereka disiksa secara fisik dan mental oleh para tentara tersebut.

Menurut laman The Telegraph, Rabu, 9 Maret 2011, ketiga wartawan koresponden Arab untuk BBC ini ditangkap ketika hendak menuju kota Zawiya pada Senin, 7 Maret 2011. Kemudian mereka dipindahkan ke beberapa lokasi dengan mata ditutup.  

Salah satu wartawan BBC asal Palestina, Feras Killani, mengaku disiksa dengan ditendang dan dipukul menggunakan pipa, beberapa kali selama masa penahanan. Dia mengatakan, siksaan pertama dilakukan oleh seorang kapten di sebuah parkiran mobil di luar barak militer.

“Dia mulai memukuli saya dengan apa saja. Pertama dengan kepalan, dengan sepatu boot, dengan dengkul. Lalu dia menemukan pipa plastik di tanah dan memukuli saya dengan itu.  Seorang perwira lalu memberikannya sebuah tongkat panjang,” ujar Killani.

Lalu, mereka bertiga kemudian dipindahkan ke sebuah markas militer. Para tentara mengancam akan membunuh jika mereka mengeluarkan suara. “Mereka menendang dan memukuli saya, empat sampai lima orang. Mereka memukul saya jatuh dengan AK-47, mereka mengokangnya, saya kira mereka akan membunuh saya. Tapi itu hanya eksekusi palsu,” kisah Killani.

Wartawan BBC Inggris yang juga ditahan, Chris Cobb-Smith, menceritakan mereka juga diintimidasi secara fisik dan mental.

“Kami dibariskan menghadap dinding. Seseorang dengan senapan mesin kecil menodong leher kami satu per satu. Dia menodongkan moncong senapan tepat ke arah kami. Ketika sampai bagian saya, dia menembakkan senapa dua kali, tepat di samping telinga saya,” ujar Smith.

“Mereka semua tertawa, menganggap itu lucu,” lanjutnya lagi.

Mereka ditahan selama 21 jam sebelum akhirnya dibebaskan. Tidak pikir panjang, para wartawan BBC ini langsung meninggalkan Libya.

Libya adalah negara paling tertutup di Timur Tengah terhadap para wartawan. Pergolakan yang terjadi di Libya menyusul tuntutan mundur Muammar Khadafi oleh rakyat menjadikan Libya magnet bagi para wartawan asing. 

Awalnya, media-media asing justru diundang oleh pemerintah Libya untuk menunjukkan bahwa pemberitaan selama ini terlalu dilebih-lebihkan. Namun, ketika mereka mendapatkan kenyataan seperti yang diceritakan, seperti keadaan di kota Zawiyah yang dikuasai pemberontak, pemerintah Libya mulai memperketat pengawasan terhadap para wartawan.  (umi)

 

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts