VIVAnews - Inggris menuduh Iran sengaja memblokir akses terhadap situs 'UK for Iranians' yang baru saja mereka luncurkan pekan lalu. Situs yang dibuat dengan tujuan untuk menjangkau rakyat Iran di luar negeri dan berisi pesan video personal telah diblokir selama tiga hari oleh Iran.
"Saya mengecam aksi yang dilakukan pemerintah Iran. Kami tidak bermasalah dengan rakyat Iran, dan menyesalkan ketakutan pemerintah mereka akan interaksi kami serta dunia luar dengan rakyatnya," kata Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, dilansir harian The Nation, Senin, 19 Maret 2012.
Dalam pernyataannya, Hague juga menegaskan bahwa 'UK for Iranians' bukan dibuat untuk tujuan buruk. "Situs ini dibuat untuk menerangkan kebijakan Inggris dengan mengikutsertakan rakyat Iran," katanya, seperti dilaporkan kantor berita BBC.
Ini bukan pertama kalinya Iran memblokir akses situs web Inggris. Desember tahun lalu, Iran juga memblokir akses ke situs Kedutaan Besar Inggris, yang berujung penutupan kedubes Inggris di Teheran serta pemulangan diplomat Iran di Inggris.
Namun, Inggris tidak akan menyerah. Mereka akan kembali berusaha supaya bisa terhubung dengan rakyat Iran di bawah bayang-bayang sensor ketat pemerintah Negeri Persia itu.
Iran memang dikenal menerapkan kebijakan sensor yang ketat. Mereka memblokir akses e-mail, membatasi saluran televisi internasional, melarang produksi film dan teater, menulis ulang sastra lawas Persia, serta melarang publikasi beberapa judul buku dan surat kabar.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar